Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

Akreditasi Sekolah dan Madrasah

Secara terminologi, akreditasi didefinisikan sebagai suatu proses penilaian kualitas dengan menggunakan kriteria baku mutu yang ditetapkan dan bersifat terbuka. Dalam konteks dapat diberikan pengertian sebagai suatu proses penilaiankualitas madrasah, baik madrasah negri maupun swasta dengan menggunakan kriteria baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga akreditasi. Hasil penilaian tersebut, selanjutnya dijadikan dasar untuk memelihara dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan  dan pelayanan pendidikan lembaga yang bersangkutan.[1]
Akreditasi sekolah adalah proses penilaian secara komprehensip terhadap kelayakan dan kinerja lembaga atau program kebijakan pendidikan, yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas public. Didalam proses akreditasi sebuah sekolah dievaluasi sedalam mungkin kaitannya dengan arah dan tujuannya serta didasarkan pada keseluruhan kondisi sekolah sebagai sebuah institusi belajar.[2]
Walaupun beragam perbedaan dimungkinkan terjadi antar sekolah, tetapi sekolah dievaluasi berdasarka standar tertentu. Standar diharapkan dapat mendorong dan menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan memberikan arahan untuk evaluasi diri yang berkelanjutan, serta menyediakan perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang diharapkan.[3]
Akreditasi diharapkan merupakan instrument yang mendorong sekolah untuk menyediakan layanan pendidikan yang bermutu dengan memberikan keyakinan kepada peserta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses akreditasi dalam makna proses adalah peneltian dan pengembangan mtu sekolah secara berkelanjutan. Akreditasi dalam makna hasil meyatakan pengakuan bahwa suatu sekolah telah memenuhi standar kelayakan pendidikan yang telah ditentukan.[4]




[1] Ibid., hlm. 5-6.
[2] Moh. Fathurrohman & Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Islam.(Yogyakarta: Cet’Sukses Offset, 2012). Hlm. 217.
[3] Ibid.,
[4] Ibid.,218

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam