Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

Metode Penelitian



1.  Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data-data dari berbagai literatur yang sudah ada. Secara sederahana penelitian kepustakaan merupakan jenis penelitian yang berusaha menghimpun data penelitian dari khazanah literatur dan menjadikan “dunia teks” sebagai objek utama analisisnya.[1]
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, digunakan pendekatan semiotik yang diperkenalkan oleh. Menurut Paul Cobley dan Litza Janz semiotic berasal dari kata seme, bahasa Yunani, yang berarti penafsiran tanda. Literature lain menjelaskan bahwa semiotik berasal dari kata semion, yang berarti tanda.[2] Sebagai teori, semiotic berarti studi sistematis mengenai produktif dan interpretasi tanda, bagaiman cara kerjanya, apa manfaatnya terhadap kehidupan manusia.[3]
Menurut pandangan semiotik, setiap tanda dari dua aspek, yaitu penanda (hal yang menandai sesuatu) dan petanda (referent yang diacu atau dituju oleh tanda tertentu). Penanda adalah bentuk formalnya yang menandai sesuatu yang disebut petanda. Sedangkan petanda adalah sesuatu yang ditandai oleh penanda itu sendiri, yaitu contohnya kata ”Ayah” merupakan tanda yang berupa satuan bunyi yang menandai arti ”orang yang mendidik kita”.
Tanda tidak satu macam saja, tetapi adanya hubungan yang bersifat alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan itu adalah hubungan persamaan misalnya, gambar pohon sebagai “penanda” yang “menandai” pohon (petanda) sebagi artinya.
Indeks adalah tanda yang menunjukan hubungan kausal (sebab akibat) antar penanda dan pertandanya. Misalnya asap menunjukan adanya api.
Simbol adalah tanda yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya, hubungannya bersifat arbitrer (semau-maunya). Arti tanda itu ditentukan oleh konvensi. Kata “Ayah” adalah symbol, artinya ditentukan oleh konvensi masyarakat bahasa (Indonesia). Orang Inggris menyebutnya “father”. Adanya bermacam-macam tanda untuk satu arti itu menunjukan “kesemena-menaan” tersebut. Dalam bahasa tanda yang paling banyak digunkan adalah simbol.[4]
Dari pemaparan tentang jenis-jenis semiotic diatas, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis semiotic simbol untuk mengupas bahasa sastra yang terdapat dalam syair lirik lagu ”Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebid G. AD dan mengungkap nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung di dalamnya.
Dengan demikian, penelitian ini akan menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam lirik lagu ”Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebid G. AD dengan memfokuskan pembahasan pada nilai-nilai Pendidikan Akhlak. Penelitian ini terutama dilakukan melalui media audio visual yaitu lagu Ebid G.AD.
2.      Sumber Data Penelitian
Sumber data penenlitian ini terdiri dari :
a.         Sumber data primer
Sumber data primer dari penelitian ini adalah lirik lagu ”Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebid G. AD.
b.         Sumber data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari berbagai literatur seperti buku, majalah, situs internet seperti http://www.ebietgade.com/, management@ebietgade.com dan segala data yang berkaitan dengan penelitian, sehingga dapat membantu dalam menganalisa lirik lagu ”Titip Rindu Buat Ayah” Karya Ebid G. AD.
3.      Metode  Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu penulis menghimpun data dari berbagi literature seperti kaset, buku, dan tabloid, maupun dari media audio visual seperti televise dan internet. Dengan cara seperti itu, maka diperoleh informasi kemudian data yang diperoleh lalu dituliskan secara sistematik yang disesuaikan dengan rancangan analisis sebagai pembahasan dalam skripsi.
4.      Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi atau content analysis. Yang dimaksud content analysis adalah suatu teknik untuk membuat inferensi-inferensi data yang dapat ditiru dan sahih dengan memperhatikan konteksnya.[5] Teknik ini digunakan untuk menganalisis data berupa nilai-nilai pendidikan akhlak dalam syair lagu “Titip Rindu Buat Ayah” karya Ebid G. AD.
Adapun langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam menganalisis data meliputi reduksi data dan kategorinya selanjutnya diinterpretasi dengan berfikir induktif, yakni pengolahan data yang bersumber dari data yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum misalnya argumentasi, deskripsi, atau dengan berfikir deduktif, yakni pengolahan data yang menggunakan pengetahuan yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan bersifat khusus, misalnya analogi.


[1] Sarjono, dkk., Panduan Penelitian Skripsi, (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Tarbiyah UIN Sunan Kalihjaga, 2008), hal. 20-21
[2] Ibid, hal. 97.
[3] Wiyatmi, Pengantar Kajian, hal.93.
[4] Rahmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapanya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), cet. III, hal. 120.
[5] Lexi. J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), hal. 263.

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam