Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

Urgensitas Teknologi Dalam Pendidikan

Urgensitas Teknologi Dalam Pendidikan

realitas dewasa ini penggunaan teknologi semakin pesat dan sudah menjadi suatu kebutuhan primer yang harus dipenuhi, mulai dari kalangan Mahasiswa, SMA, SMP bahkan pelajar SD pun ikut memanfaatkannya. Tidak jarang kita jumpai seorang pelajar yang sana-sini membawa laptop, Hp, smartphone, aipet, aiphone, dll.
Dalam Dunia pendidikan, pemanfaatan teknologi digunakan hamper diseluruh penjuru Dunia guna membantu mereka dalam pengembangan sumberdaya manusia termasuk dinegara kita Indonesia. Di negara Indonesia teknologi merupakan salah satu hal yang dianggap penting dalam membantu proses tercapainya tujuan pendidikan.
Bahkan ada sebagian pengajar yang tidak dapat mengajar akibat teknologi yang digunakan tidak dapat berfungsi secara optimal (Laptop Error, mati lampu, LCD tidak menyala). Sebegitu urgennya teknologi dalam pendidikan sehingga di era sekarang ini pembelajaran yang dilakukan secara konvensional sudah lagi tidak digunakan bahkan dianggap sudah ketinggalan zaman, meskipun masih ada sebagian pengajar yang menggunakan metode-metode tersebut (ceramah, mendekte, mencatat) tetapi pembelajaran tersebut tentu akan mendapat perhatian khusus dari pihak lembaga pendidikan tersebut. Hal ini dikarenakan adanya tuntutan yang telah diterapkan oleh pemerintah terkait dengan kurikulum 2013, yang mana disitu dijelaskan bahwa para pendidik diharapkan dapat mengajar dengan menggunakan pendekatan multimedia. Oleh sebab itu para pengajar/pendidik setidaknya memiliki sedikit gambaran dan pengetahuan dasar tentang teknologi. Apa dan bagaimana fungsinya teknologi tersebut?
Namun, yang menjadi pertanyaan apakah pemanfaatan teknologi tersebut sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Adakah batasan-batasan tertentu dalam penggunaan teknologi? Bagaimana dengan lembaga pendidikan yang ada didaerah pelosok terpencil? Akankah lembaga tersebut mendapat bantuan dari pemerintah? Dapatkah lulusan pedesaan disamakan dengan lulusan perkotaan (UAS)? Bagaimana usaha pemerintah dalam mensosialisasikan kurikulum 2013 yang menuntut untuk menggunakan pendekatan multimedia?

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam