Berbicara al-Azhar, pandangan kita tertuju pada sebuah lembaga
pendidikan Islam tertua yang hingga saat ini masih menjadi rujukan masyarakat
untuk menimba ilmu-ilmu keislaman secara khusus dan ilmu-ilmu umum secara
global. Sebagai institusi pendidikan, al-Azhar memiliki banyak peran penting
mencetak dan mengantarkan alumni-alumninya menjadi orang-orang penting dalam
berbagai bidang kehidupan.
Sejak awal berdirinya Al-Azhar memang menjadi
sorotan di wilayah mesir. Bermula dari lembaga masjid yang dijadikan sebagai lembaga
pendidikan kini menjelma menjadi universitas yang diperhitungkan dunia. Hal itu
tak lepas dari peran para pembesar-pembesar yang pernah menguasai mesir dan
al-azhar yang bermula dari dinasti faitmiyah yang mendirikan al-azhar, kemudian
dilanjutkan oleh Salahuddin al-ayyubi yang membawa fahamsunni. Dan era
modern dimana para tokoh besar menginginkan adanya perubahan dalam pendidikan
al-Azhar yang dirasa sangat tradisional sehingga tertinggal jauh keilmuannya dengan
bangsa barat yang waktu itu membawa peradaban kemesir melalui Napoleon.
Al-Azhar pada awalnya adalah masjid yang dibangun dan dijadikan
sarana untuk menyebarkan faham Syi’ah Ismailiyah oleh Dinasti Fatimiyah. Pada
perkembangan berikutnya, al-Azhar dirubah total oleh Dinasti Ayyubiyah yang
berfaham Sunni. Setelah pengalih fungsian tersebut al-Azhar terus mengembangkan
dan melahirkan ulama-ulama berkaliber dunia.
Al-Azhar yang pada awalnya sebagai sebuah
masjid kemudian berevolusi menjadi lembaga pendidikan yang tradisional
kemudian modern dengan berbagai jenjangnya, baik tingkat dasar, menengah
bahkan tingkat tinggi. Bahkan al-Azhar merupakan satu-satunya lembaga
pendidikan yang berawal dari masjid sampai seperti sekarang ini yang
bertahan dan tetap eksis dalam rentang waktu yang lama, dengan segala dinamika dan
perkembangannya.
Kemampuan al-Azhar bertahan dalam rentang
waktu yang cukup lama tidak lepas dari peran pemerintah yang menjadi sokongan
dana atas pengembangan yang dilakukan. Selain itu, lulusan-lulusan al-Azhar
banyak memberikan sumbangan untuk pengembangan al-Azhar menjadi jamiat yang
besar.
Saat itu, al-Azhar juga menjadi salah satu kampus Islam
tertua dan terbesar. Karena pengembangan yang terus diperbaharui dan
ditingkatkan menjadikan jamiat al-Azhar sebagai salah satu pilihan terbaik bagi
pencari ilmu, khususnya ilmu-ilmu agama dan umumnya ilmu-ilmu umum.
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Rachman. InternasionalisasiPendidikan.
Yogyakarta. Gama Media. 2003
Depag RI, Belajar Islam di Timur Tengah
Misrawi, Zuhairini.Al-Azhar: Menarailm,Reformasi,
danKiblatKeulamaa.Jakarta. Kompas. 2010
Prof. Dr. HarunNasution, Pembaharuandalam Islam:
SejarahPemikirandanGerakan. Jakarta: BulanBintang, 1975
Idris, Mardjono.KebangkitanIntelektualisme
di Mesir. Yogyakarta. Teras. 2008
Comments
Post a Comment