Tidak sedikit peneliti yang ingin mengetahui pengaruh dari satu
variabel terhadap variabel lainnya. Karena keingintahuannya tersebut maka
dilakukan upaya-upaya ilmiah yang antara lain dengan melakukan percobaan-percobaan
atau eksperimen. Seseorang yang ingin mengetahui pengaruh pemberian pupuk
terhadap pertumbuhan tanaman akan melakukan berbagai eksperimen di laboratorium
maupun di ”lapangan”. Karena pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh
adanya pupuk maka agar benar-benar mengetahui pengaruh pupuk, maka variabel
lain yang dipertimbangkan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, harus mampu
dikendalikan.
Semua penelitian ilmiah dalam upaya mengetahui efek atau pengaruh
obat terhadap penyembuhan penyakit harus merupakan penelitian yang menggunakan
metode eksperimen yang dilakukan berkali-kali. Oleh karena itu, informasi
tentang efektivitas atau pengaruh obat yang hanya berdasarkan
pengakuan/pengalaman/testimoni/kesaksian seseorang atau sekelompok orang tidak
dapat diterima di dunia kedokteran.
Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yang sesungguhnya
merupakan kebiasaan ilmiah yang senantiasa dilakukan dalam ilmu-ilmu eksakta.
Hal ini dilakukan karena dalam kawasan keilmuan tersebut lebih dimungkinkan
pemanipulasian variabel-variabel lain yang Kadang peneliti tidak sekedar`ingin
tahu korelasi dari sebuah variabel tergantung. Artinya mereka tidak hanya ingin mengetahui suatu variabel
berkorelasi dengan variabel- variabel lainnya atau tidak. Yang ingin
lebih diketahuinya adalah penyebab terjadinya atau munculnya variabel
tergantung, atau variabel bebas apa yang menyebabkan munculnya variabel
tergantung. Misalnya, apa yang menyebabkan para pegawai stress, apa yang
menyebabkan volume penjualan menurun, apa yang menyebabkan konsumen tidak puas,
Benarkah turunnya volume penjualan disebabkan oleh iklan yang tidak tepat?
Benarkan motivasi kerja seseorang rendah disebabkan karena upah atau gajinya
sedikit? dan lain sebagainya. Yang ingin
diketahuinya adalah variabel apa yang menyebabkan semua hal yang negatif (symptom) itu muncul atau terjadi, dengan
tujuan agar bisa memberikan jalan keluar atas masalah yang ada (stress kerja,
volume penjualan menurun, konsumen tidak puas, dlsb).
Dalam konteks di atas, jenis
penelitian yang seyogianya digunakan pastinya juga harus berbeda dengan
penelitian yang tujuannya “sekedar” ingin mengetahui korelasi atau hubungan di
antara dua variabel. Jika tujuan utamanya adalah ingin mengetahui adanya
sebab-akibat (cause – effect) dalam
suatu tatanan tertentu maka jenis penelitiannya adalah rancangan percobaan (experimental design) atau rancangan “causal-comparative”. Dengan demikian
jika seorang peneliti ingin mengetahui sebesar apa atau adakah pengaruh yang
ditimbulkan (effect) dari variabel
bebas terhadap variabel tergantung, maka mau tidak mau peneliti tersebut harus
mengaplikasikan rancangan percobaan atau “causal-comparative”
dalam penelitiannya.
Comments
Post a Comment