Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

KAUSALITAS

A.    KAUSALITAS



KAUSALITAS

Tidak sedikit peneliti yang ingin mengetahui pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Karena keingintahuannya tersebut maka dilakukan upaya-upaya ilmiah yang antara lain dengan melakukan percobaan-percobaan atau eksperimen. Seseorang yang ingin mengetahui pengaruh pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman akan melakukan berbagai eksperimen di laboratorium maupun di ”lapangan”. Karena pertumbuhan tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh adanya pupuk maka agar benar-benar mengetahui pengaruh pupuk, maka variabel lain yang dipertimbangkan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, harus mampu dikendalikan.
Semua penelitian ilmiah dalam upaya mengetahui efek atau pengaruh obat terhadap penyembuhan penyakit harus merupakan penelitian yang menggunakan metode eksperimen yang dilakukan berkali-kali. Oleh karena itu, informasi tentang efektivitas atau pengaruh obat yang hanya berdasarkan pengakuan/pengalaman/testimoni/kesaksian seseorang atau sekelompok orang tidak dapat diterima di dunia kedokteran.
Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen yang sesungguhnya merupakan kebiasaan ilmiah yang senantiasa dilakukan dalam ilmu-ilmu eksakta. Hal ini dilakukan karena dalam kawasan keilmuan tersebut lebih dimungkinkan pemanipulasian variabel-variabel lain yang Kadang peneliti tidak sekedar`ingin tahu korelasi dari sebuah variabel tergantung. Artinya mereka tidak hanya ingin mengetahui suatu variabel  berkorelasi dengan variabel- variabel lainnya atau tidak. Yang ingin lebih diketahuinya adalah penyebab terjadinya atau munculnya variabel tergantung, atau variabel bebas apa yang menyebabkan munculnya variabel tergantung. Misalnya, apa yang menyebabkan para pegawai stress, apa yang menyebabkan volume penjualan menurun, apa yang menyebabkan konsumen tidak puas, Benarkah turunnya volume penjualan disebabkan oleh iklan yang tidak tepat? Benarkan motivasi kerja seseorang rendah disebabkan karena upah atau gajinya sedikit?  dan lain sebagainya. Yang ingin diketahuinya adalah variabel apa yang menyebabkan semua hal yang negatif  (symptom) itu muncul atau terjadi, dengan tujuan agar bisa memberikan jalan keluar atas masalah yang ada (stress kerja, volume penjualan menurun, konsumen tidak puas, dlsb).

Dalam konteks di atas, jenis penelitian yang seyogianya digunakan pastinya juga harus berbeda dengan penelitian yang tujuannya “sekedar” ingin mengetahui korelasi atau hubungan di antara dua variabel. Jika tujuan utamanya adalah ingin mengetahui adanya sebab-akibat (cause – effect) dalam suatu tatanan tertentu maka jenis penelitiannya adalah rancangan percobaan (experimental design) atau rancangan “causal-comparative”. Dengan demikian jika seorang peneliti ingin mengetahui sebesar apa atau adakah pengaruh yang ditimbulkan (effect) dari variabel bebas terhadap variabel tergantung, maka mau tidak mau peneliti tersebut harus mengaplikasikan rancangan percobaan atau “causal-comparative” dalam penelitiannya.

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam