1. A. Karena data pada nomor 1 (satu) ada empat sampel maka kita akan memakai ONE
WAY ANOVA
b. Rumusan hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai hasil ulangan
statistic pendidikan keempat kelas.
Ha : Terdapat perbedaan nilai hasil ulangan statistic pendidikan
keempat kelas.
c. Prosedur
SPSS :
1.
Buka
SPSS and klik variable view
2.
Name
isi dengan KELAS, buat lagi bawahnya NILAI
3.
Pada
kolom value isi kode 1=A, 2=B, 3=C, 4=D, pada kolom measure disi NOMINAL dan
nilai biarkan saja
4.
Kembali
lagi ke data view
5.
Masukkkan
data yang ada tersebut dan,
6.
Klik
menu analyzeàcompare meansàOne Way Anova
7.
Pada
kolom dependen variable masukkan NILAI dan faktor masukkan KELAS
8.
Pilih
option centang descriptive dan homogeneity of variance test
9.
Klik
ok
10. Tunggu lagi proses.
11. Sudah jadi seperti tertera dibawah ini :
d.
Makna hasil
olah SPSS:
·
Pada output
bagian pertama menunjukkan ringkasan statistic dari keempat kelas hasil nilai
ujian satistik pendidikan.
Antara lain :
1.
Kelas A :
diperoleh mean 75.08 dan standar defiasi 17.244
2.
Kelas B : diperoleh
mean 78.39 dan standar defiasi 8.514
3.
Kelas C :
diperoleh mean 76.55 dan standar defiasi 13.839
4.
Kelas D :
diperoleh mean 74.94 dan standar defiasi 12.650
·
Pada output
bagian kedua, table test of homogeneity of variance menunjukkan hasil uji homogenitas
dari varians. Fungsinya untuk menguji apakah varian tersebut homogen atau tidak
homogeny.
Pengajuan hipotesis :
H0 : Nilai hasil ujian statistik pendidikan keempat kelas homogen
Ha : Nilai hasil ujian statistik pendidikan keempat kelas tidak
homogeny
Dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Diperoleh nilai sig. = 0.855 dan α=0.05 maka sig >α sehingga H0
diterima.
·
Pada output
bagian ketiga menguji apakah keempat sampel tersebut mempunyai rata-rata yang berbeda.
Hipotesa yang
digunakan :
H0 : Keempat rata-rata
populasi sama
Ha : Keempat rata-rata
populasi adalah tidak sama
Dasar
pengambilan keputusan :
a.
Berdasarkan
perbandingan F hitung dengan F table
Jika F hitung
> F table, maka H0 ditolak, dan jika F hitung < F table, maka H0
diterima.
b.
Berdasarkan
nilai probabilitas
Jika
probabilitas >0.05, maka H0 diterima
Jika
probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak
KEPUTUSAN :
Terlihat nilai
sig.= 0.343 dan dengan α= 0.05, maka sig > α, akibatnya H0 diterima, artinya
keempat rata-rata kelas sama secara nyata.
e.
Menentukan
hipotesis
H0 : tidak ada
perbedaan nilai hasil ujian statistik pendidikan keempat kelas
Ha : ada perbedaan nilai hasil ujian
statistik pendidikan keempat kelas
Dasar pengambilan keputusan :
Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak
f.
Keputusan :
Dengan meilhat pada output
Anova terlihat diperoleh nilai sig. = 0.855 dan α=0.05, dengan tingkat
kepercayaan 95%, maka sig.=0.855 >0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
g.
Dengan
demikian, tidak ada perbedaan nilai hasil ujian statistik pendidikan keempat
kelas tersebut.
2.
A. rumusan
hipotesis :
H0 : tidak ada korelasi yang signifikan antara pola asuh dan hasil
belajar siswa
Ha : ada korelasi yang signifikan antara pola asuh dan hasil
belajar siswa
B. Prosedur Spss :
Ø Buka SPSS
Ø Klik fileàopenàoutput
Ø Klik analyzeàcrostab
Ø Pada kolom row masukkan kategori_PA dan coloum diisi kategori_UTS
Ø Klik statistic centang chi square dan centang korelasi
Ø Sedang proses, hasilnya akan terlihat seperti dibawah ini
C. Makna Output
·
Pada
output pertama dari sampel yang jumlahnya 65 kemudian diproses ternyata 100%
data tidak ada yang hilang/missing, jadi tingkat kevaliditasnya dapat dikatakan
100%.
·
Pada
output kedua crosstab, kategori pola asuh otoriter berskala rendah 9 dan tinggi
21, sedangkan pola asuh demokratis
berskala rendah 23 dan tinggi 12. Jadi dapat dikatakan bahwasanya semakin
otoriter pola asuh maka semakin bagus nilai UTS dan semakin pola asuh
demokratis semakin rendah nilai UTS.
·
Output
ketiga chi square, berfungsi untuk mengetahui adanya korelasi pada sampel.
dengan melihat sig. pada output tersebut adalah 0.04. Berdasarkan Probabilitas: jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Maka, 0.04 < 0.05, jadi H0
ditolak sedangkan Ha diterima.
·
Output keempat
berfungsi untuk melihat koofisien korelasi. Ada dua hal dalam penafsiran
korelasi, yaitu tanda “+” atau “-“ yang berhubungan dengan arah korelasi,. Korelasi antara pola asuh dengan dan hasil belajar siswa,
didapat angka –0.356. Hal ini berarti :
a.
Arah korelasi
negatif, artinya semakin tinggi pola asuh maka hasil belajar cenderung semakin
turun.
b.
Dalam kasus ini besarnya koefesien korelasi adalah -0.356 Koefisien korelasi –0.356, berarti pola
asuh berkorelasi SEDANG dengan hasil
belajar siswa.
D. Perumusan hipotesis
:
H0 :
Tidak ada korelasi yang signifikan antara pola asuh dan
hasil belajar siswa
Ha : Ada korelasi yang signifikan antara pola asuh dan hasil
belajar siswa
Berdasarkan Probabilitas (signifikansi):
o Jika
probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Dengan melihat
signifikansi pada output tersebut diperoleh 0.04 < 0.05 dari tingkat
kepercayaan 95%, maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
E. Dengan
demikian, Ada korelasi yang signifikan antara pola asuh dan hasil belajar
siswa.
3.
I. Menentukan Satatistik yang Tepat :
A.
Pertama
kita pakai independen sampel test
B.
Rumusan
hipotesis :
H0 : Tidak ada
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepatuhan terhadap aturan
sekolahan
Ha : Ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepatuhan terhadap aturan sekolahan
C.
Prosedur
SPSS :
1.
Buka
SPSS
2.
Klik
fileàopenàoutput
3.
Klik
analyzeàcompare meansàindependen sampel tets
4.
Pada
kolom indek variable diisi index kepatuhan dan grouping variable diisi dengan
GENDER
5.
Define
groups diisi group 1 isi 1 dan group 2 isi 2
6.
Klik
ok, sedang proses : jadi seperti dibawah ini:
D.
Makna
output :
·
Secara
otomatis akan ditampilkan output dengan asumsi variansi sama, dan variansi
berbeda.
·
Secara
teori, untuk menentukan bentuk anggapan variansi yang benar untuk data,
sebaiknya dilakukan uji hipotesis kesamaan variansi.
·
Bias
dengan menggunakan signifikansi atau dengan membandingkan t hitung dengan t
table, namun dilebih mudahnya kita gunakan saja signifikansi
·
Uji
kesamaan variansi dengan metode levenne. Dari output diperoleh sig.= 0.001
dengan alpha=0.05, yang mengakibatkan varian diterima atau tidak.
E.
Analisis
hipotesis :
H0 : Tidak ada
perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepatuhan terhadap aturan sekolahan
Ha : Ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepatuhan terhadap aturan sekolahan
Berdasarkan pada probabilitas (signifikansi):
o Jika
probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
o Jika
probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
setelah melihat
signifikansi pada output yaitu 0.001 < 0.05, maka H0 ditolak sedangkan Ha
diterima.
F.
Dengan demikian,
Ada perbedaan secara nyata antara laki-laki dan perempuan dalam hal kepatuhan
terhadap aturan sekolahan
3.
II
a. Regresi Linier
b.
Prosedur
SPSS :
1.
Buka
SPSS
2.
Klik
fileàopenàoutput
3.
Klik
menu analyzeàregresiàlinier
4.
Dependen
diisi indek kepatuhan dan dependen diisi indek demetrik point
5.
Klik
ok, sedang proses : jadi seperti dibawah ini.
c.
Makna Output
·
Dari table di
atas angka R square adalah 0.141 yaitu hasil kuadrat dari koefisien korelasi (0.375x0.375=0.141).
standar error of the estimate adalah 0.08115.
·
Hipotesis :
a.
Dapat diperoleh
dengan cara membandingkan t hitung dengan t table atau juga dapat menggunakan
probabilitas/signifikansi. Lebih mudahnya kita akan menggunakan alternative
yang kedua yaitu probabilitas atau signifikansi.
Berdasarkan pada probabilitas (signifikansi):
o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Dengan melihat pada output baik anova maupun koefisiensinya di atas,
signifikansi yang tampak adalah 0.000, yang berarti 0.000 < 0.05, maka dapat
disimpulkan H0 ditolak sedangkan Ha diterima.
·
Berdasarkan
analisis di atas, maka dapat dibuat model regresi dugaannya yaitu 0.907
Comments
Post a Comment