Oleh : Annisa Nur Hidayah, K1C016068
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, berdzikir dan berdoa
adalah hal yang sangat penting
diterapkan bagi umat Muslim, karena berdzikir dan berdoa adalah hubungan
antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Tetapi, dalam praktiknya dzikir dan doa jarang sekali
diterapkan, jika ada mungkin hanya beberapa manusia saja yang selalu
menerapkannya.
Berdzikir dan berdoa sangat penting peranannya dalam
kehidupan manusia. Berdzikir tidaklah hanya menghafal wirid-wirid saja. Berdoa
pun tidaklah hanya sekedar mengaminkan apa yang dibaca oleh imam. Kebanyakan orang mengamalkan
doa dan dzikir pada saat waktu dan keadaan tertentu. Berdoa hanya dilakukan
ketika ada kemauan (menginginkan sesuatu) yang dimana dalam pikiran seseorang hanya
Allah SWT. lah yang bisa membantu. Begitupun dengan berdzikir, manusia jarang
sekali mengamalkan dzikir dalam kehidupan sehari-hari, terkadang ketika
seseorang dalam kesusahan dan tertimpa masalah barulah seseorang itu berdzikir dan mengingat Allah SWT.
Dzikir dan do’a adalah dua hal yang saling
berhubugan. Dzikir sebagai sebutan dan ingat kepada Allah merupakan pendahuluan
do’a. Orang dapat berdo’a bila ia menyebut nama Allah dan ingat kepada-Nya,
yang merupakan tujuan kepada siapa ia memanjatkan do’a. Dengan mulut dan hati
yang berdzikir, diharapkan orang yang berdo’a tergerak melakukan perbuatan yang
sesuai dengan kehendak nama yang ia sebut dalam dzikir.
Dzikir adalah suatu
kegiatan atau cara yang dilakukan oleh seorang hamba dalam mengingat Allah SWT.
Dalam dzikir seorang hamba memuji dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.
Sedangkan doa adalah suatu cara atau aktivitas seorang hamba dengan Allah SWT.
dimana seorang hamba memohon dan meminta kepada Allah SWT. dengan maksud dalam
hati bahwa keinginannya dapat terkabulkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dzikir Dan Doa
Kata “dzikr” menurut bahasa artinya
ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertian syariat adalah mengingat Allah SWT
dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk
berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya
sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab
: 41), demikian pula firman-Nya : “Dan
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab :
35) demikian pula : “Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan
sebut (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal :
45), begitu pula firmannya : “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (QS. Ali Imron :
191).
Ada beberapa bentuk dan cara berdzikir
diantaranya yaitu dzikir dengan hati, dzikir dengan lisan, dan dzikir dengan
perbuatan. Dzikir dengan hati dilakukan dengan cara bertafakur, memikirkan
ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat
Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang
menciptakan, yaitu Allah SWT. Dzikir dengan lisan (ucapan) dilakukan dengan
cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang
telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya, seperti tasbih, tahmid,
tahlil, takbir, dan sebagainya. Sedangkan dzikir dengan perbuatan dilakukan
dengan cara melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa
yang dilarang-Nya.
B.
Doa
Doa
adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti
meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita
berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar oleh-Nya.
Setiap manusia pasti memiliki keinginan dan harapan untuk mendapatkan sesuatu.
Namun dalam bercita-cita tersebut selain dengan doa hendaknya diimbangi dengan
berikhtiar atau berusaha dengan sungguh-sungguh, karena kehendak dan keinginan
tidak akan tercapai tanpa adanya usaha untuk mencapainya.
Ada
beberapa hal yang menyebabkan tidak terkabulnya doa yaitu karena manusia telah mengenal Allah SWT sebagai tuhan, tapi
manusia tidak menaati aturan-Nya, manusia telah memahami bahwa Rasul adalah
(panutan hidup), tapi enggan mengikuti jalan hidupnya, manusia tahu bahwa
al-Qur’an adalah pedoman hidup, tapi tidak mengamalkan petunjuknya, manusia
merindukan surga, tapi tak mau mengejarnya, manusia takut kepada neraka, tapi
selalu berbuat maksiat, dan mengabaikan aib mereka sendiri, namun sibuk
mengumpulkan aib orang lain.
Waktu-waktu
yang tepat untuk berdoa ialah ketika membaca AlQuran, setelah Solat wajib, pada
saat tengah malam setelah sholat tahajud, saat melaksanakan ibadah haji, Saat
berpuasa wajib dan sunah.
C. Keutamaan
Dzikir Dan Doa
a)
Menghilangkan segala kerisauan dan
mendatangakan kegembiraan
b)
Mendatangkan ketenangan hati
c)
Menghalangi lisan seorang hamba
melakukan ghibah, berkata dusta, dan melakukan perbuatan buruk lainnya
d)
Orang yang berdzikir akan diteguhkan
hatinya, dikuatkan tekadnya, dijauhkan dari kesedihan dan kesalahan
e)
Memberi rasa aman kepada mereka yang
takut sekaligus menjauhkan bencana
f)
dzikir menghilangkan rasa dahaga disaat
kematian sekaligus member rasa aman dari segala kecemasan.
g)
Terpelihara dan terhindar dari melakukan
perbuatan keji dan munkar
h)
Selalu mendapatkan jalan keluar dari
berbagai masalah dan kesulitan yang datang menghadang dan mendapatkann rizki
dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan dengan segala
kebutuhan hidupnya
i)
Diampuni segala dosanya, dihapuskan
segala kesalahannya, dan diwafatkan bersama orang-orang yang baik (husnul
khotimah).
BAB III
PENUTUP
Berdzikir merupakan
kegiatan mengingat Allah yang dapat dilakukan dimanapun berada. Berdzikir dapat dilakukan saat
berdiri, duduk, ataupun terbaring. Pada dasarnya manusia berdoa karena memiliki
sebuah harapan. Namun, selain berdoa hendaknya manusia juga senantiasa terus
berusaha. Dengan berdzikir dan berdoa Allah akan senantiasa menjaga, memberikan
perlindungan, dan memberikan kebahagiaan serta terhindar dari bahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
M. Amin, Aziz,
Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan
Doa, Jakarta: Pinbuk Press, 2004.
In’ammuzahiddin
Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berdzikir dan
Sehat ala Ustad Haryono, Semarang: Syifa Press, 2006.
M. Afif Anshori,
Dzikir Demi Kedamaian Jiwa Solusi Tasawuf
Atas Manusia Modern, YogyakartaL Pustaka Pelajar, 2003.
Teungku Hasbi
Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir Dan Doa,
Jakarta: Bulan Bintang, 2008.
Comments
Post a Comment