Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

Dzikir dan Do'a

Oleh : Annisa Nur Hidayah, K1C016068


Dzikir dan Do'a
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, berdzikir dan berdoa adalah hal yang sangat penting  diterapkan bagi umat Muslim, karena berdzikir dan berdoa adalah hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Tetapi,  dalam praktiknya dzikir dan doa jarang sekali diterapkan, jika ada mungkin hanya beberapa manusia saja yang selalu menerapkannya.
Berdzikir dan berdoa sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia. Berdzikir tidaklah hanya menghafal wirid-wirid saja. Berdoa pun tidaklah hanya sekedar mengaminkan apa yang dibaca oleh imam. Kebanyakan orang mengamalkan doa dan dzikir pada saat waktu dan keadaan tertentu. Berdoa hanya dilakukan ketika ada kemauan (menginginkan sesuatu) yang dimana dalam pikiran seseorang hanya Allah SWT. lah yang bisa membantu. Begitupun dengan berdzikir, manusia jarang sekali mengamalkan dzikir dalam kehidupan sehari-hari, terkadang ketika seseorang dalam kesusahan dan tertimpa masalah barulah seseorang itu  berdzikir dan mengingat Allah SWT.
Dzikir dan do’a adalah dua hal yang saling berhubugan. Dzikir sebagai sebutan dan ingat kepada Allah merupakan pendahuluan do’a. Orang dapat berdo’a bila ia menyebut nama Allah dan ingat kepada-Nya, yang merupakan tujuan kepada siapa ia memanjatkan do’a. Dengan mulut dan hati yang berdzikir, diharapkan orang yang berdo’a tergerak melakukan perbuatan yang sesuai dengan kehendak nama yang ia sebut dalam dzikir.
Dzikir adalah suatu kegiatan atau cara yang dilakukan oleh seorang hamba dalam mengingat Allah SWT. Dalam dzikir seorang hamba memuji dan mengagungkan kebesaran Allah SWT. Sedangkan doa adalah suatu cara atau aktivitas seorang hamba dengan Allah SWT. dimana seorang hamba memohon dan meminta kepada Allah SWT. dengan maksud dalam hati bahwa keinginannya dapat terkabulkan.


BAB II
PEMBAHASAN
        A.       Pengertian Dzikir Dan Doa
Kata “dzikr” menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertian syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab : 41), demikian pula firman-Nya : “Dan laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab : 35) demikian pula : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebut (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal : 45),  begitu pula firmannya : “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (QS. Ali Imron : 191).
Ada beberapa bentuk dan cara berdzikir diantaranya yaitu dzikir dengan hati, dzikir dengan lisan, dan dzikir dengan perbuatan. Dzikir dengan hati dilakukan dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dzikir dengan lisan (ucapan) dilakukan dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya, seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan sebagainya. Sedangkan dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan cara melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya.

B.       Doa
Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar oleh-Nya. Setiap manusia pasti memiliki keinginan dan harapan untuk mendapatkan sesuatu. Namun dalam bercita-cita tersebut selain dengan doa hendaknya diimbangi dengan berikhtiar atau berusaha dengan sungguh-sungguh, karena kehendak dan keinginan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha untuk mencapainya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak terkabulnya doa yaitu karena manusia  telah mengenal Allah SWT sebagai tuhan, tapi manusia tidak menaati aturan-Nya, manusia telah memahami bahwa Rasul adalah (panutan hidup), tapi enggan mengikuti jalan hidupnya, manusia tahu bahwa al-Qur’an adalah pedoman hidup, tapi tidak mengamalkan petunjuknya, manusia merindukan surga, tapi tak mau mengejarnya, manusia takut kepada neraka, tapi selalu berbuat maksiat, dan mengabaikan aib mereka sendiri, namun sibuk mengumpulkan aib orang lain.
Waktu-waktu yang tepat untuk berdoa ialah ketika membaca AlQuran, setelah Solat wajib, pada saat tengah malam setelah sholat tahajud, saat melaksanakan ibadah haji, Saat berpuasa wajib dan sunah.

           C.    Keutamaan Dzikir Dan Doa
a)         Menghilangkan segala kerisauan dan mendatangakan kegembiraan
b)        Mendatangkan ketenangan hati
c)         Menghalangi lisan seorang hamba melakukan ghibah, berkata dusta, dan melakukan perbuatan buruk lainnya
d)        Orang yang berdzikir akan diteguhkan hatinya, dikuatkan tekadnya, dijauhkan dari kesedihan dan kesalahan
e)         Memberi rasa aman kepada mereka yang takut sekaligus menjauhkan bencana
f)         dzikir menghilangkan rasa dahaga disaat kematian sekaligus member rasa aman dari segala kecemasan.
g)        Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan munkar
h)        Selalu mendapatkan jalan keluar dari berbagai masalah dan kesulitan yang datang menghadang dan mendapatkann rizki dari tempat yang tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan dengan segala kebutuhan hidupnya
i)          Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya, dan diwafatkan bersama orang-orang yang baik (husnul khotimah).

BAB III
PENUTUP

     Berdzikir merupakan kegiatan mengingat Allah yang dapat dilakukan dimanapun  berada. Berdzikir dapat dilakukan saat berdiri, duduk, ataupun terbaring. Pada dasarnya manusia berdoa karena memiliki sebuah harapan. Namun, selain berdoa hendaknya manusia juga senantiasa terus berusaha. Dengan berdzikir dan berdoa Allah akan senantiasa menjaga, memberikan perlindungan, dan memberikan kebahagiaan serta terhindar dari bahaya.


DAFTAR PUSTAKA

M. Amin, Aziz, Tirmidzi Abdul Majid, Analisa Zikir dan Doa, Jakarta: Pinbuk Press, 2004. 
In’ammuzahiddin Masyhudi, Nurul Wahyu A, Berdzikir dan Sehat ala Ustad Haryono, Semarang:  Syifa Press, 2006. 
M. Afif Anshori, Dzikir Demi Kedamaian Jiwa Solusi Tasawuf Atas Manusia Modern, YogyakartaL Pustaka Pelajar, 2003. 
Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir Dan Doa, Jakarta: Bulan Bintang, 2008.

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam