Strategi dan Perencanaan Pengembangan Keagamaan Pada Anak Usia Dini

  A.       Strategi Pengembangan Keagamaan Pada PAUD 1.        Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak   ini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka.   Selain itu, juga perlu diupayakan adanya keterikatan antara mereka dengan yang   telah menciptakannya, pemilik keagungan, pemberi nikmat, dan maha dermawan.   Dengan bentuk seperti ini anak pasti akan mencintai Allah (Rajih, 2008: 87-88) Rasa cinta kepada Allah beserta seluruh ciptaannya dapat diperkenalkan pada anak usia dini melalui pembelajaran saintifik. Pembelajaran saintifik tersebut akan mengenalkan akan pada makhluk ciptaan Allah sekaligus mengenalkan anak untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan proses mengamati. Menciptakan rasa cinta kepada Allah juga diikuti oleh men

Sholat Sebagai Pembeda Antara Muslim dan Non-Muslim

Oleh : Fasda Akhsanul latief, K1C016038



sholat sebagai Pembeda

PENDAHULUAN
Agama merupakan sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkunganya. Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Guchu. Seorang Hindu berkata, kami percaya pada satu Tuhan, kami menggunakan benda – benda ( berhala ) hanya untuk berkonsentrasi. Begitu juga dengan orang Kristen, mereka dalam menghubungkan diri mereka pada yang diyakini, mereka menggunakan beberapa cara, mulai dan bersimpuh di depan patung yang dianggap sebagai perwujudan Tuhan mereka. Dan begitu pula dengan agama lain. Tetapi Islam menghilangkan semua itu. Dan ini merupakan hal yang membedakan orang – orang mukmin  dengan agama lainya, yaitu sholat. Tidak ada niatan atau maksud untuk mengagungkan keyakinan yang sedang kita yakini, namun kenyataanlah yang menuntun pada hal tersebut.
“ Sapa durung sholat?“ Shalatlah sebelum dishalatkan”. Peringatan tersebut dirasakan cukup menyentuh dan relevan, karena secara realita ummat Islam di Indonesia belum seluruhnya melaksanakan kewajiban shalat. Ada yang belum melaksanakan shalat, ada yang shalatnya hanya pada saat hari Raya, ada yang mau shalat saat sedang ada cobaan, ada yang sudah melaksanakan lima waktu, namun hanya formalitas saja, atau sekedar menggugurkan kewajiban. Ada yang rajin, berbuat dosa juga rajin. Namun ada juga yang shalatnya rajin, khusyu’, tepat waktu, memenuhi syarat rukun, berbuat baik kepada sesama manusia dan menghindari dosa. Yang terakhr inilah shalat yang baik yang mestinya kita upayakan.
Keadaan semacam inilah yang mendorong kami untuk mengangkat topik ibadah yang membedakan muslim dengan bukan muslim. Dengan harapan agar kita ummat Islam dapat meningkatkan pelaksanaan kewajiban ini dengan baik, sesuai dengan aturan atau syariat agama Islam.

PEMBAHASAN
Apa itu sholat ? Shalat ialah suatu ibadah yang dilaksanakan dengan anggota lahir bathin dalam bentuk perbuatan dan perkatatertentu (diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam) untuk mengagungkan kebesaran Allah dan kesempurnaan kekuasaan –Nya dan guna melahirkan hajat dan keperluan seseorang kepada-Nya (Syahminan,2010). Secara realita ummat Islam di Indonesia belum seluruhnya melaksanakan kewajiban shalat. Ada yang belum melaksanakan shalat, ada yang shalatnya hanya pada saat hari Raya, ada yang mau shalat saat sedang ada cobaan, ada yang sudah melaksanakan lima waktu, namun hanya formalitas saja, atau sekedar menggugurkan kewajiban. Ada yang rajin, berbuat dosa juga rajin. Namun ada juga yang shalatnya rajin, khusyu’, tepat waktu, memenuhi syarat rukun, berbuat baik kepada sesama manusia dan menghindari dosa. Yang terakhr inilah shalat yang baik yang mestinya kita upayakan.
Shalat itu gratis. Kenapa orang – orang masih banyak yang merasa berat melakukanya ? Kenapa ya rasanya berat banget buat nglakuin sholat 5 waktu ? kenapa ? Karena mereka begitu amat mencintai dunia daripada akhirat. Seseorang yang amat mencintai dunia begitu terlena dengan menggapai dunia, sampai – sampai tidak memiliki waktu untuk shalat. Ada juga yang menggangap shalat sebagai penghalang dan pengganggu kesuksesan mereka. Naudzubillahi min dzalik.. Mereka lebih takut kehilangan waktu bekerja daripada kehilangan kewajibanya pada Allah swt. Padahal kita hanya butuh waktu 10 menit untuk melakukan shalat. Kenapa masih begitu amat sangat berat ? Astaghfirullahaladzim.
Tahukah kalian keutamaan sholat 5 waktu itu seperti mandi setiap hari 5 kali. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Ia berkata bahwa Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda . “ Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotoranya walau sedikit ?” Para sahabat menjawab, berkata, “ Maka begiulah perumpamaan shalat lima waktu, denganya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).
Ummat Muslim wajib melaksankan shalat, karena shalat mempunyai peranan – peranan yang sangat vital. Peranan tersebut sebagai berikut :
  1. Shalat merupakan pembeda antara Muslim dan bukan Muslim, “ Barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka sungguh ia benar – benar telah kafir”. ( HR. Ibnu Hibban).
  2. Taat menjalanan shalat adalah pertanda bagi orang – orang yang tidak tersesat. “ Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS. Maryam:59).
  3. Shalat merupakan pertanda orang yang taat kepada Allah SWT. Dengan rajin shalat berarti rajin sujud yang bekas sujudnya akan tampak jelas di akhirat kelak sebagai bukti ketaatanya kepada Allah SWT.
  4. Shalat merupakan syarat mutlak diterimanya shalat. Betapa sia – sianya seseorang yang beramal kebajikan, namun tidak shalat. Ini ibarat orang yang ingin diangkat sebagai pegawai negeri yang punya banyak piagam, tanda jasa, tetapi tidak memiliki ijazah. 
  5. Shalat merupakan syarat mutlak untuk dapat masuk surga. “ Dan orang – orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan”. (QS. AL Ma’arij 34-35). 
  6. Shalat merupakan tiang agama. Sebagaimana Sabda Rasullullah SAW riwayat Bukhari (“Shalat itu merupakan tiang agama”. (HR. Bukhari). 
  7. Shalat  merupakan kunci sukses bagi insan yang beriman. Ini berdasarkan firman Allah SWT : “ Sesungguhnya beruntunglah orang – orang yang beriman, (yaitu) orang – orang yang khusyu’ dalam shalatnya”. (QS. Al Mukminin:1-2). 
  8. Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan – perbuatan) keji dan mungkar. (QS. Al Ankabut:45).
  9. Shalat sebagai sarana untuk memohon pertolongan kepada Allah. “Jadikablah sabar dan shalat sebagai (sarana) penolongmu.” (QS. Al Baqarah:45).
  10. Shalat untuk mengigat Allah. Hal ini disebutkan dalam Al Qur’an surat Thaha ayat 14 : “ Dan dirikan shalat untuk mengingat Aku ( Allah ) .” (QS. Thaha:14).

Ayolah sejenak tinggalkan dunia, pikirkan akhirat. Apanya yang berat? Hanya melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah swt. Jika hidupmu disibukan oleh urusan duniawi, surga sulit kau raih. Jadikan shalatmu sebagai kebutuhan, apabila kita merasa butuh pasti kita akan melakukanya. Jika hidupmu disibukan oleh urusan akhirat, kelak Allah swt akan buatkan tempat untukmu di surga. Aamiin ya Rabbal’alamin.
           
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno,Usman. 2007. Mutiara Da’wah. Purwokerto;Asy Syifaa’.
https://muslim.or.id/5403-jagalah-shalatmu-wahai-saudaraku.html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2016, 11.53 WIB.
http://media.ihram.asia/2014/11/08/yang-membedakan-islam-dan-kafir-hanyalah-salat/ , diakses pada tanggal 19 November 2016 , 22.34 WIB.

Comments

Popular posts from this blog

ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

ORGANISASI PENDIDIKAN : JENIS DAN STRATEGI PENGUATAN

IPTEK dan Seni Dalam Pandangan Islam