PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara khususnya
dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa secara terus-menerus
berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungannya tersebut meliputi lingkungan
alamiah maupun lingkungan sosial dan lingkungan dalam negeri maupun lingkungan
luar negeri atau sering dinamakan lingkungan regional, nasional,
maupun internasional.
Proses interaksi dengan lingkungan dapat menimbulkan dampak yang
menguntungkan dan merugikan. Dampak yang menguntungkan akan mendorong dan
memperkuat laju pencapaian tujuan nasional. Sebaliknya, dampak yang merugikan
berupa ancaman-ancaman akan menghambat pencapaian tujuan nasional. Bahkan
apabila intensitasnya tinggi, ancaman-ancaman tersebut akan membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh karena itu, guna menghadapi segala bentuk
ancaman dalam rangka kelangsungan hidup bangsa dan negara serta dalam upaya
pengembangan hidup bangsa, kita memerlukan ketahanan nasional yang tinggi.
B. Tujuan
1.
Memahami
pengertian dan sejarah ketahanan nasional.
2.
Mengetahui
unsur-unsur ketahanan nasional.
3.
Mengetahui
peran asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional.
A.
Pengertian dan Sejarah Ketahanan Nasional
Ketahanan berasal dari kata bahasa Jawa tahan yang berarti kuat,
tangguh, ulet. Kata tersebut juga berarti dapat menguasai diri, tidak mudah
menyerah. Ketahanan berarti kekuatan, ketangguhan, dan keuletan dalam kerangkan
kesadaran. Kata nasional berasal dari kata bahasa Inggris nation yang berati bangsa ynag telah menegara.
Dikutip dari Lemhannas menyebutkan bahwa ketahanan nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi dan berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsumg membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Sehingga berdasarkan pengertian diatas ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Kondisi kehidupan tersebut dibina secara dini,
terus menerus, dan sinergik mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah,
dan nasional yang bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional. Proses kelanjutan untuk mewujudkan
kondisi tersebut dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategi berupa suatu
konsepsi yang dirancang dan dirumuskan
dengan memperhatikan ondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.
Konsepsi itu dinamakan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia diperlukann
kemampuan, keuletan, dan ketangguhan bangsa dalam menghadapi ancaman melalui
pembinaan dan penggunaan kemampuan atau kekuatan yang berpangkal
pada pendekatan abstrak atau nonfisik yang bersifat persuasif sesuai dengan
ajaran Pancasila dan UUD 1945 serta berpedoman kepada Wawaan Nusantara.
Kehidupan bangsa Indonesia sejak Prolamasi Kemerdekan 17 Agustus
1945 tidak luput dari berbagai gejolak
dan ancaman di dalam negeri maupun luar negeri yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Meskipun demikian, bangsa dan negara Indonesia selain telah mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari ancaman luar negeri, antara
lain agresi militer Belanda, juga telah mampu menegakkan wibawa pemerintah
terhadap gerakan separatis, pemberontakan PKI, DI/TII, bahkan mampu merebut
kembali Irian Jaya ke dalam negara kesatuan Repulik Indonesia.
Keadaan geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis,
potensi sumber kekayaan alam, jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya
telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan
pengaruh antarnegara maju. Hal tersebut, baik secara langsung maupun tidak
langsung, akan memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan
sehingga dapat mempengaruhi bahkan membahayakan kelangsungan hidup dan
eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia.
B.
Unsur-unsur Ketahanan Nasional
Dalam mewujudkan ketahanan nasional terdapat 8 unsur yang sangat
penting yang tercermin dalam sistematika Astagatra (delapan aspek) yang terdiri
dari tiga aspek alamiah (Trigatra) dan lima aspek sosial (Pancagatra).
Ā·
Unsur
Alamiah (Trigatra)
1. Aspek
Geografi. Geografi suatu negara adalah
segala sesuatu yang terdapat pada permukaan bumi. Hal ini dapat dibedakan
antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia yang memberikan gambaran tentang
karakteristik wilayah ke dalam maupun ke luar. Bentuk dalam menampakkan corak,
wujud, isi, dan tata susunan wilayah negara, sedangkan bentuk ke luar
menampakkan situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara
dengan lingkungannya. Geografi ini mempunyai unsur-unsur yang sangat
mempengaruhi isi secara fisik maupun nonfisik. Berdasarkan
karakter geografi, setiap negara dapat menjadikan dirinya sebagai pusat
lingkungannya sehingga terwujud posisi silang, dengan dirinya sebagai titik
pusat. Berdasarkan karakteristik geografinya, Indonesia berada pada posisi
silang dunia, yaitu antara dua benua dan dua samudra. Posisi silang ini tidak
hanya bersifat fisik, tetapi juga nonfisik berupa berbagai pengaruh dan aliran
sosial. Karakteristik geografi ke dalam merupakan kesatuan wilayah, baik
wilayah darat, kepulauan, atau wilayah pulau dan wilayah daratan dengan
sebagian wilayah yang bersifat kepulauan. Karakteristik geografi ke luar
menunjukkan keterkaitan dengan lingkungannya, seperti halnya posisi tiap subjek
terhadap lingkungannya. Saling keterhubungan itu mempengaruhi kehidupan bangsa
yang mendiami sebuah wilayah negara.
2. Aspek
Kekayaan Alam. Kekayaan alam suatu
negara ialah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di lingkungan ruang
angkasa, atmosfir, permukaan bumi (daratan dan lautan), dan di dalam bumi yang
berada di wilayah kekuasaan/yurisdiksinya. Menurut jenisnya, terdapat 7
golongan kekayaan alam, yaitu : 1)hewani/fauna; 2)nabati/flora;
3)mineral/minyak bumi, biji besi, batu bara, uranium, dan lain-lain); 4)
tanah(tempat tinggal, tempat bercocok tanam, dll); 5) udara; 6)potensi ruang
angkasa dan 7)energi alami. Menurut sifatnya ada 3, yaitu kekayaan yang dapat
diperbaharui, kekayaan yang tidak dapat diperbaharui, dan kekayaan yang tetap.
3. Aspek Kependudukan. Masalah kependudukan biasanya dikaitkan dengan
pencapaian tingkat kesejahteraan dan keamanan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor berupa jumlah penduduk, komposisi penduduk, persebaran penduduk,
dan kualitas penduduk.
Ā·
Unsur
Sosial (Pancagatra)
1. Ketahanan Ideologi. Ideologi
adalah suatu sistem nilai yang merupakan suatu kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep-konsep dasar tentang kehidupan yang
dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi bergantung pada
rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala
aspirasi kehidupan manusia, baik sebagai perseorangan maupun anggota
masyarakat. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala TAHG yang
berasal dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Indonesia. Negara
Indonesia menganut ideologi Pancasila yang merupakan suatu tatanan nilai yang
digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia
yang sudah sejak ratusan tahun tumbuh berkembang dalam masyarakat Indonesia.
Ideologi Pancasila berisi lima sila yang merupakan satu kesatuan ang bulat dan
utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung di dalamnya.
2. Ketahanan
Politik. Ketahanan pada aspek politik
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi TAHG yang datang dari luar maupun dari dalam dan yang
langsung maupun secara tidak langsung membahayakan kehidupan bangsa Indonesia.
3. Ketaahanan
Ekonomi. Masalah perekonomian adalah
satu aspek dari kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan bagi
kebutuhan masyarakat yang meliputi produksi, distribusi, konsumsi barang dan
jasa. Usaha-usaha itu dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
secara individu maupun secara kelompok serta cara-cara yang dilakukan dalam
kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pengertian
ketahanan pada aspek ekonomi adalah kondisi dinamik kehidupan bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serat mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan kelangsungan
hidup perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
4.
Ketahanan Sosial Budaya.
Hakikat sosial budaya mencakup dua segi, segi soasial dan segi budaya. Segi
sosial berhubungan dengan manusia. Demi kelangsungan hidupnya, manusia harus
mengadakan kerja sama dengan sesamanya. Segi budaya merupakan keseluruhan tata
nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan
hasil tingkah laku yang terlembagakan. Pada dasarnya,
pengertian sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, dan solidaritas yang
merupakan unsur pemersatu. Adapun pengertian budaya adalah sistem nilai yang
merupaan hasil hubungan manusia dengan cipta, karsa, dan rasa yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan
(Lemhannas, 2000). Pengertian ketahanan pada aspek sosial budaya adalah kondisi
dinamik kehidupan bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mngandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serat mengatasi
segala tantangan, ancmaan, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan
kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
5. Ketahanan Pertahanan dan Keamanan. Pertahanan dan keamanan adalah daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
negara kesatusan Republik Indonesia. Pertahan dan keamanan negara Republik Indonesia
dilaksanakan dengan mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi nasional,
termasuk kekuatan masyarakat yang terintegrasi dan terkoordinasi guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka
mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Ketahanan nasional dalam aspek pertahanan dan keamanan dapat
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mngandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi serat mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kehidupan kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
C.
Pendekatan Asta Gatra dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional
Ketahanan naisonal yang terdiri dari delapan gatara yang meliputi aspek
alamiah dan aspek sosial merupakan hubungan yang saling terikat sdan saling
bergantung secara utuh menyeluruh sehingga membentuk tata laku masyarakat dalam
sistem kehidupan nasional yang dapat mewujudkan ketahanan nasional. Hubungan
keterkaitan antara trigatra dengan pancagatra dapat diartikan sebagai berikut.
1. Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung kepada kemampuan
bangsa dan negara dalam mempergunakan aspek alamiah (trigatra) sebagai dasar
penyelesaian kehidupan nasional dalam segala bidang yang ada dalam pancagatra.
2. Ketahanan nasional mengandung pengertian hoolistik yang di
dalamnya terdapat hubungan antargatra dalam keseluruhan kehidupan nasional
(astagratra).
3. Kelemahan salah satu bidang mengakibatkan kelemahan bidang lain
dan mempengaruhi kondisi keseluruhan.
4. Ketahanan
nasional bukan merupakan suatu resultan keterkaitan segenap gatranya, melainkan suatu
resultan keterkaitan yang integratif dari kondisi-kondisi dinamis kehidupan
bangsa di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.
Kesimpulan :
Walaupun dihadapkan pada
berbagai tantangan yang berasal dari dalam maupun dari luar serta ancaman yang
berdampak secara langsung maupun tidak langsung, negara kesatuan Republik
Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa dan negara yang
merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal ini membuktikan bahwa bangsa
Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari manapun datangnya. Dalam rangka
menjamin eksistensi bangsa dan negara di masa kini dan masa depan, bangsa
Indoneia harus tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang diwujudkan dalam
pendekatan asta gatra yang perlu dibina secara konsisten dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas. 2000. Rumusan
Hasil Seminar Materi dan Kurikulum Pendidikan Pendahuluan Bela Negara/Kewiraan.
Lemhannas, Dephan RI, Jakarta.
Santoso Slamet, dkk.2017. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Comments
Post a Comment